TUGAS
MAKALAH
STANDARD AKUNTANSI YANG DIGUNAKAN DI PERANCIS
Nama
Kelompok :
1. Dessy (25209041)
2. Dian
Tri Maryati (24209666)
3. Mega
Suci Irawati (25209816)
4.
Mulyani (23209919)
5. Nuke Faradilla
(22209567)
6. Shiffa
Nur Ulfa (22209228)
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr, Wb,
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi
Allah SWT. Tuhan seluruh alam, yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan kita yang senatiasa istiqomah dalam
menjalankan sunnah-Nya hingga akhir zaman. Amin.
Alhamdulillah, pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “STANDARD
AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIGUNAKAN DI PERANCIS”. Makalah ini diajukan guna menyelesaikan tugas kelompok Akuntansi
Internasional yang diberikan oleh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Demikian makalah ini kami
buat kurang lebihnya harap dimaklumkan, atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Depok,
April 2013
PEMBAHASAN
STANDARD AKUNTANSI KEUANGAN YANG
DIGUNAKAN DI PERANCIS
Perancis
Perancis merupakan pendukung utama
penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional
menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional ) resmi yang pertama
pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut diperluas untuk
melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan
konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General
berisi :
- tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan
keuangan
- definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham,
pendapatan dan beban
- atauran pengakuan dan penilaian
- daftar akun standar, ketentuan mengenai
penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
- contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
Ciri khusus akuntansi di Perancis
adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan.
Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan
pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Lima organisai utama yang terlibat
dalam proses penetapan standar di Prancis adalah :
- Counseil National de la Comptabilite atac CNC (Badan
Akuntansi Nasional)
- Comite de la Reglemetation Comptable or CRC (Komite
Regulasi Akntansi)
- Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas
Pasar Keuangan)
- Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi
Publik )
- Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes or
CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Di Perancis profesi akuntansi dan
auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili
oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang yang menjadi
anggota keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di Perancis
memiliki kedua klasifiksi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki hubungan
dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam
pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduannya mewakili
Perancis di IASB
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan berikut ini :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Catatan atas laporan keuangan
- Laporan direktur
- Laporan auditor
Keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan
kewajiban terbatas lainnya di atas ukuran tertentu harus diaudit.
Perusahaan-perusahaan besar juga harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan nasional,
yang keduanya merupakan ciri khas Prancis.
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan
kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit.
Perusahaan besar juga harus menyiapka dokumen yang terkait dengan pencegahan
kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di
Perancis.Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai
pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal
berikut :
- Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang
diberlakukan
- Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang
asing
- Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
- Detail provisi
- Detail revaluasi yang dilakukan
- Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
- Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
- Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja
lainnya
- Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
- Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
- Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengukuran Akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik
ganda : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap,
sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar.
Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk
membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
Metode pembelian (purchase method)
umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum metode penyatuan
kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah
(goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun tidak
ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu
diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha
patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan
yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik
translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak
perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs
penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam
ekuitas.
Perintah penggunaan daftar akun nasional yang sama tidak
membebani bisnis Prancis karena ketentuannya sangant diterima dalam praktik.
Akuntansi perancis sangat terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk
mengabaikan fakta bahwa legislasi komersil dan undang-undang perpajakan yang
mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Prancis yang sebenarnya.
Undang-undang pajak penghasilan yang pertama dibuat pada tahun 1914, dengan
demikian menghubungkan perpajakan dan keharusan untuk menyimpan catatan
akuntansi.
Dasar utama untuk regulasi akuntansi di Prancis adalah
Undang-undang Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang menjadikan Plan
Comptable General suatu kewajiban bagi semua perusahaan. Setiap perusahaan
harus membuat sebuah panduan akuntansi jika dianggap perlu untuk memahami dan
mengatur proses
akuntansi.
Perusahaan-perusahaan
Prancis secara tradisional kurang bergantung pada pasar modal daripada
sumber-sumber keuangan lainnya. Organisasi Prancis-AMF- yang sepadan dengan
Securities and Exchange AS memiliki pengaruh penting yang terbatas pada susunan
standar akuntansi. AMF mengawsai masalah-masalah pasar yang baru dan operasi
pasara regional dan nasional. AMF memiliki otoritas untuk mengeluarkan aturan
laporan dan pengungkapan tambahan untuk perusahaan yang terdaftar. AMF
bertanggung jawab untuk melaksanakan pemenuhan persyaratan laporan oleh
perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar. Ada dua divisi yang memeriksa
kepatuhannya. Division of Corporate Finance (SOIF) mengadakan sebuah tinjauan
umum tentang aspek-aspek hokum, ekonomi, dan keuangan dari berkas-berkas
dokumen AMF (termasuk laporan tahunan). Accounting Division (SACF) memeriksa
kepatuhan standar akuntansi.
Praktik akuntansi public dan hak untuk mendapatkan gelar expert-comptable
dibatasi untuk para anggota OEC, yang terikat dengan klien untuk menjaga dan
meninjau catatan akuntansi dan mempersiapkan laporan keuangan. OEC berada
dibawah yurisdiski Menteri Ekonomi dan Keuangan.
Sebaliknya, CNC berada dibawah yurisdiski Menteri Kehakiman. Menurut
undang-undang hanya auditor resmi yang boleh mengaudit dan memberikan opini
tentang laporan keuangan. Audit di Prancis secara umum sama dengan padanannya
ditempat lain. Namun, auditor Prancis harus melapor kepada auditor Negara
bagian untuk setiap tindakan criminal yang mereka dapati selama masa audit.
AMF bertanggung jawab untuk mengawasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Namun, AMF bergantung pada komite CNCC untuk melakukan tinjauan mutu audit demi
kepentingannya. Dengan penetapan bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap
perusahaan yang terdaftar sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih
lanjut juga dilakukan dalam kasus-kasus dimana pekerjaan auditor dianggap tidak
sempurna.
Laporan direktur mencakup sebuah tinjauan tentang aktivitas
perusahaan selama satu tahun, prospek masa depan perusahaan, kejadian penting
pasca-disusunnya neraca, aktivitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan
tentang hasil perusahaan selama lima tahun terakhir. Laporan keuanagan dari
perusahaan komersil harus diaudit, kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban
terbatas, dan kemitraan.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per
enam bulan dan dimulai pada tahun 2003, hasil dari kegiatan lingkungan mereka.
Di antara hal yang lain, harus ada informasi yang diberikan untuk :
- Pemakaian
air, bahan baku, dan energy, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan
efesiensi energy
- Aktivitas
untuk mengurangi polusi di udara, air, atau tanah, termasuk polusi suara,
dan biayanya
- Jumlah
penyisihan untuk risiko terkait lingkungan
Undang-undang Prancis juga berisi ketentuan yang ditujukan
untuk mencegah kebangkrutan. Pemikirannya adalah bahwa perusahaan yang memiliki
pemahaman yang baik tentang masalah keuangan internal mereka dan mempersiapkan
pyoyeksi yang aman bisa menghindari masalah keuangan dengan lebih baik. Maka,
perusahaan-perusahaan yang lebih besar mempersiapkan 4 dokumen: laporan arus
kas, laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas, laporan estimasi
laba rugi, dan sebuah rencana bisnis. Dokumen-dokumen ini tidak diaudit, tapi
hanya diperiksa oleh auditor. Dokumen-dokumen tersebut hanya dikirimkan kepada
dewan direktur dan perwakilan pegawai. Jadi, informasi ini dirancang sebagai
sebuah sinyal peringatan awal internal untuk manajemen dan pekerja.
Patokan
Akuntansi
Perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam
laporan keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak
terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan Prancis harus
mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi.
Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan dasar hokum untuk membagikan
deviden dan menghiting penghasilan wajib pajak.
Asset-asset berwujud biasanya dihiting berdasarkan nilai
perolehan. Walaupun revaluasi diperbolehkan , tetap dikenakan pajak sehingga
jarang ditemukan dalam prakteknya. Asset-asset didepresiasikan menurut
ketentuan pajak, biasanya dengan menggunakan metode garis lurus atau saldo
menurun. Persediaan harus dihitung pada nilai terendah atau nilai yang dapat
dicapai dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO) atau metode
rata-rata tertimbang.
Biaya riset dan pengembangan dibebankan pada saat
terjadinya, tapi bisa dikapitalisasi dalam keadaan-keadaan tertentu. Jika
dikapitalisasi, biaya riset dan pengembangan harus diamortisasi kurang dari
lima tahun. Asset-asset yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa
dibebankan. Kepentingan pensiun dan pengunduran diri biasanya dibebankan ketika
dibayarkan, dan tanggungan masa depan jarang diakui sebagai hutang. Adanya
hubungan antara catatan parusahaan dan pajak penghasilan, perusahaan tidak
menghitung pajak yang ditangguhkan dalam laporan keuangan pribadi. Simpanan
wajib harus diadakan dengan perhitungan 5% dari penghasilan per tahun hingga
simpanannya sesuai dengan 10% modal awal.
Dengan adanya pengecualian, antara Prancis mengenai laporan
keuangan gabungan yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran
penyajian daripada bentuknya. Dua pengecualian tersebut yaitu bahwa utang untuk
kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu
dikapitalisasi. Pajak-pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode
kewajiban, dan dipotong ketika pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan.
Metode pembelian biasanya digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis. Goodwill
biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan, tapi tidak ada
jangka waktu tertentu periode amortisasi yang spesifik.
KESIMPULAN
Bahwa kesimpulan dari makalah ini dalam
pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan keduanya mewakili
Perancis di IASB. Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda yaitu :
Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan
kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk
perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan
menghitung pendapatan kena pajak. Oleh
karena itu, Akuntansi di Perancis sangat terhubung dengan ketentuan yang
memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legislasi komersil dan undang-undang
perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Prancis yang
sebenarnya.
Adapun Ciri khusus akuntansi di
Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan.
Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan
pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional.